• LinkedIn
  • Subcribe to Our RSS Feed

Varian

Varians didefinisikan sebagai rata-rata dari skor penyimpangan kuadrat. Untuk mencari varians, dibedakan antara varians populasi yang dilambangkan dengan (σ2) dengan varians sample yang dilambangkan dengan (s2).

Untuk varians populasi, dapat dicari dengan rumus:
Dimana:
µ = rata-rata populasi
N = total jumlah populasi
Adapun varians untuk sample dapat dicari dengan rumus yang sama namun mengurangkan N dengan 1 sebagai berikut:

Dimana :
s = rata-rata sample
n = jumlah sampel yang digunakan

Simpangan Rata-rata (Mean Deviation)

Simpangan rata-rata merupakan penyimpangan nilai-nilai individu dari nilai rata-ratanya. Rata-rata bisa berupa mean atau median. Untuk data mentah simpangan rata-rata dari median cukup kecil sehingga simpangan ini dianggap paling sesuai untuk data mentah. Namun pada umumnya, simpangan rata-rata yang dihitung dari mean yang sering digunakan untuk nilai simpangan rata-rata. Simpangan rata-rata dihitung dengan formula berikut:
Simpangan\ rata-rata=\dfrac{\Sigma (x_i-\overline{x})}{n}
Formula tersebut tentu memenuhi dua kriteria sebelumnya, dihitung dari semua data dan menunjukkan dispersi rata-rata dari mean, tetapi tidak memenuhi kriteria ketiga. Bagaimanapun dispersi dari data, semua perhitungan dengan rumus ini akan selalu menghasilkan nilai nol. Hal ini karena pembilang dari rumus di atas \Sigma (x_i-x) menunjukkan bahwa hasil penjumlahannya akan selalu sama dengan nol.
Terdapat dua cara untuk mengantisipasi masalah ini, keduanya akan menghilangkan tanda-tanda negatif dari perhitungan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan formula berikut:
Sampel:
Simpangan\ rata-rata=\dfrac{\Sigma |x_i-\overline{x}|}{n}
Populasi:
Simpangan\ rata-rata=\dfrac{\Sigma |x_i-\mu |}{N}
Untuk data yang sudah disusun dalam bentuk tabel frekuensi:
Data Tunggal (tidak di grupkan berdasarkan selang kelas):
Simpangan\ rata-rata=\dfrac{\sum^{{\rm k}}_{{\rm i=1}}{f_i|x_i-\overline{x}|}}{\Sigma f_i}=\dfrac{\sum^{{\rm k}}_{{\rm i=1}}{f_i|x_i-\overline{x}|}}{n}
Data kelompok (sudah digrupkan berdasarkan selang tertentu):
Simpangan rata-rata yang dihitung dari distribusi frekuensi data yang dikelompokkan menggunakan nilai data perkiraan, bukan data aslinya. Data pewakil tersebut disimbolkan dengan m. Untuk membuat perhitungan dari data yang sudah dikelompokkan kita harus menganggap, bahwa semua nilai dalam sebuah kelas, sama dengan nilai pewakilnya (tanda kelasnya, mi). Selanjutnya, nilai perkiraan simpangan rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Simpangan\ rata-rata\approx \dfrac{\sum^{{\rm k}}_{{\rm i=1}}{f_i|m_i-\overline{x}|}}{\Sigma f_i}=\dfrac{\sum^{{\rm k}}_{{\rm i=1}}{f_i|m_i-\overline{x}|}}{n}
Pada formula di atas, pembilangnya akan selalu bernilai positif, karena yang diambil adalah nilai mutlaknya, perhatikan tanda modulus || yang berarti baik hasilnya negatif ataupun positif akan selalu diperlakukan sebagai data positif.

Simpangan Baku

Dalam statistika dan probabilitas, simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran sebaran statistik yang paling lazim. Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. Bisa juga didefinisikan sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut.

Simpangan baku didefinisikan sebagai akar kuadrat varians. Simpangan baku merupakan bilangan tak-negatif, dan memiliki satuan yang sama dengan data. Misalnya jika suatu data diukur dalam satuan meter, maka simpangan baku juga diukur dalam meter pula.

Istilah simpangan baku pertama kali diperkenakan oleh Karl Pearson pada tahun 1894, dalam bukunya On the dissection of asymmetrical frequency curves.

Dalam Statistik, wilayah data yang berada di antara +/- 1 simpangan baku akan berkisar 68.2%, wilayah data yang berada di antara +/- 2 simpangan baku akan berkisar 95.4%, dan wilayah data yang berada di antara +/- 3 simpangan baku akan berkisar 99.7%,

RUMUS SIMPANGAN BAKU

Simpangan Baku Populasi

Simpangan baku untuk populasi disimbolkan dengan σ (sigma) dan didefinisikan dengan rumus:
\sigma = \sqrt{\frac{1}{N} \sum_{i=1}^N (x_i - \overline{x})^2},

Simpangan Baku Sampel

Simpangan baku untuk sampel disimbolkan dengan s dan didefinisikan dengan rumus:
s = \sqrt{\frac{1}{N-1} \sum_{i=1}^N (x_i - \overline{x})^2},
dimana \scriptstyle\{x_1,\,x_2,\,\ldots,\,x_N\} adalah nilai data dari sampel dan \scriptstyle\overline{x} adalah rata-rata dari sampel.

Ribbon menu with css3

CSS3 Ribbon Menu
Ribbon menu with css3, Ribbon menu dengan css3 ini nemu saat googling di website jacklmoore Css3 ribbon menu ini telah saya ubah - ubah warnanya sehingga ada 4 macam warna css3 ribbon menu ini yaitu Pink, Putih, Hijau dan Biru, saya jelaskan dulu cara menggunakannya
  1. Log in di blog anda
  2. Klik Rancangan
  3. Klik Edit HTML
  4. Cari Kode ]]></b:skin>
  5. Setelah ketemu silahkan simpan kode CSS nya di atas kode ]]></b:skin>
  6. Setelah itu klik Simpan
  7. Untuk kode HTML nya silahkan simpan di Elemen laman dengan cara
  8. Klik Tambah Gadget lalu Pilih HTML/Javascript
Di bawah ini kode CSS nya, Silahkan pilih menu css3 nya berdasarkan warna, pilih salah satu

Ribbon menu css3 warna putih
( kode css menu warna putih )
.ribbon2:after, .ribbon2:before {
margin-top:0.5em;
content: "";
float:left;
border:1.5em solid #fff;
}
.ribbon2:after {
border-right-color:transparent;
}
.ribbon2:before {
border-left-color:transparent;
}
.ribbon2 a:link, .ribbon2 a:visited {
color:#000;
text-decoration:none;
float:left;
height:3.5em;
overflow:hidden;
font-family:'Times new roman',sans serif !important;
font-size:16px !important;
}
.ribbon2 span {
background:#fff;
display:inline-block;
line-height:3em;
padding:0 1em;
margin-top:0.5em;
position:relative;
-webkit-transition: background, margin 0.2s; /* Saf3.2+, Chrome */
-moz-transition: background, margin 0.2s; /* FF4+ */
-ms-transition: background, margin 0.2s; /* IE10 */
-o-transition: background-color, margin-top 0.2s; /* Opera 10.5+ */
transition: background, margin 0.2s;
}
.ribbon2 a:hover span {
background:#FFD204;
margin-top:0;
}
.ribbon2 span:before {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
left:0;
border-right:0.5em solid #9B8651;
border-bottom:0.5em solid #fff;
}
.ribbon2 span:after {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
right:0;
border-left:0.5em solid #9B8651;
border-bottom:0.5em solid #fff;
}

Ribbon menu css3 warna hijau
( kode css warna hijau )
.ribbon3:after, .ribbon3:before {
margin-top:0.5em;
content: "";
float:left;
border:1.5em solid #090;
}
.ribbon3:after {
border-right-color:transparent;
}
.ribbon3:before {
border-left-color:transparent;
}
.ribbon3 a:link, .ribbon3 a:visited {
color:#000;
text-decoration:none;
float:left;
height:3.5em;
overflow:hidden;
font-family:'Times new roman',sans serif !important;
font-size:16px !important;
}
.ribbon3 span {
background:#090;
display:inline-block;
line-height:3em;
padding:0 1em;
margin-top:0.5em;
position:relative;
-webkit-transition: background, margin 0.2s; /* Saf3.2+, Chrome */
-moz-transition: background, margin 0.2s; /* FF4+ */
-ms-transition: background, margin 0.2s; /* IE10 */
-o-transition: background-color, margin-top 0.2s; /* Opera 10.5+ */
transition: background, margin 0.2s;
}
.ribbon3 a:hover span {
background:#0a0;
margin-top:0;
color:#EEE;
}
.ribbon3 span:before {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
left:0;
border-right:0.5em solid #000;
border-bottom:0.5em solid #090;
}
.ribbon3 span:after {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
right:0;
border-left:0.5em solid #000;
border-bottom:0.5em solid #090;
}

Ribbon menu css3 warna pink
( kode css warna pink )
.ribbon:after, .ribbon:before {
margin-top:0.5em;
content: "";
float:left;
border:1.5em solid #FF1493;
}
.ribbon:after {
border-right-color:transparent;
}
.ribbon:before {
border-left-color:transparent;
}
.ribbon a:link, .ribbon a:visited {
color:#000;
text-decoration:none;
float:left;
height:3.5em;
overflow:hidden;
font-family:'Times new roman',sans serif !important;
font-size:16px !important;
}
.ribbon span {
background:#FF1493;
display:inline-block;
line-height:3em;
padding:0 1em;
margin-top:0.5em;
position:relative;
-webkit-transition: background, margin 0.2s; /* Saf3.2+, Chrome */
-moz-transition: background, margin 0.2s; /* FF4+ */
-ms-transition: background, margin 0.2s; /* IE10 */
-o-transition: background-color, margin-top 0.2s; /* Opera 10.5+ */
transition: background, margin 0.2s;
}
.ribbon a:hover span {
background:#1E90FF;
margin-top:0;
color:#EEE;
}
.ribbon span:before {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
left:0;
border-right:0.5em solid #000;
border-bottom:0.5em solid #FF1493;
}
.ribbon span:after {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
right:0;
border-left:0.5em solid #000;
border-bottom:0.5em solid #FF1493;
}

Ribbon menu css3 warna biru
( kode css warna biru )
.ribbon4:after, .ribbon4:before {
margin-top:0.5em;
content: "";
float:left;
border:1.5em solid #222FFF;
}
.ribbon4:after {
border-right-color:transparent;
}
.ribbon4:before {
border-left-color:transparent;
}
.ribbon4 a:link, .ribbon4 a:visited {
color:#CCC;
text-decoration:none;
float:left;
height:3.5em;
overflow:hidden;
font-family:'Times new roman',sans serif !important;
font-size:16px !important;
}
.ribbon4 span {
background:#222FFF;
display:inline-block;
line-height:3em;
padding:0 1em;
margin-top:0.5em;
position:relative;
-webkit-transition: background, margin 0.2s; /* Saf3.2+, Chrome */
-moz-transition: background, margin 0.2s; /* FF4+ */
-ms-transition: background, margin 0.2s; /* IE10 */
-o-transition: background-color, margin-top 0.2s; /* Opera 10.5+ */
transition: background, margin 0.2s;
}
.ribbon4 a:hover span {
background:#000FFF;
margin-top:0;
color:#EEE;
}
.ribbon4 span:before {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
left:0;
border-right:0.5em solid #FFF;
border-bottom:0.5em solid #222FFF;
}
.ribbon4 span:after {
content: "";
position:absolute;
top:3em;
right:0;
border-left:0.5em solid #FFF;
border-bottom:0.5em solid #222FFF;
}

Dan di bawah ini kode html nya
Kode HTML menu warna Pink

<div class='ribbon'>
<a href='#'><span>Home</span></a>
<a href='#'><span>About</span></a>
<a href='#'><span>Services</span></a>
<a href='#'><span>Contact</span></a>
</div>
Kode HTML menu warna Putih
<div class='ribbon2'>
<a href='#'><span>Home</span></a>
<a href='#'><span>About</span></a>
<a href='#'><span>Services</span></a>
<a href='#'><span>Contact</span></a>
</div>
Kode HTML menu warna Hijau
<div class='ribbon3'>
<a href='#'><span>Home</span></a>
<a href='#'><span>About</span></a>
<a href='#'><span>Services</span></a>
<a href='#'><span>Contact</span></a>
</div>
Kode HTML menu warna Biru
<div class='ribbon4'>
<a href='#'><span>Home</span></a>
<a href='#'><span>About</span></a>
<a href='#'><span>Services</span></a>
<a href='#'><span>Contact</span></a>
</div>
Ingat ya kalau nyimpan menu nya harus di tempat yang agak lebar kalau di sidebar kayakX gak cocok karena sidebar itu gak terlalu lebar jadi cari aja tempat yang kiranya cocok, sekian postingan menu css3, wassalam
 
demo 
 
NB : Silahkan kembangkan sendiri, replace developers hanya menjadi perantara bagi anda untuk mengembangkan minat anda.
 
support by : sin1aja, jacklmoore

Class dan ID Selector

Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS bagian pertama yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.

Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag <h1>. Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag <h1> dengan warna / property berbeda? Misalkan, anda ingin tag <h1> di kolom kiri berwarna biru sementara tag <h1> di kolom tengah berwarna hitam.

Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.

Class Selector


Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.

Cara penulisan Class Selector:

.nama-class {property:value;}

Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:

taghtml.nama-class {Property:value;}

Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div class=nama-class> dan di akhiri dengan tag </div>.

Contoh:

Penulisan kode CSS:

.tengah {text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah {color:black;}

Pemakaian kode CSS

<div class=tengah>
<p>Teks tengah akan berwarna merah.</p>
<h1 > Tag H1 tengah akan berwarna hitam</h1>
</div>
<h1 class=kiri>Tag H1 kiri akan berwarna biru</h1>

Hasil:

Teks tengah akan berwarna merah.

Tag H1 tengah akan berwarna hitam

Tag H1 kiri akan berwarna biru


ID Selector


ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu / sidebar.

Cara penulisan ID Selector:

#nama-ID {property:value;}

Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:

taghtml#nama-ID {Property:value;}

Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div id=nama-ID> dan di akhiri dengan tag </div>.

support by : replaceo1

Implementasi CSS

Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
  • Inline CSS
  • Embed atau memasang kode css ke dalam bagian <head>
  • Nge link ke external CSS
  • Import CSS file
Yuk kita bahas satu per satu…

Inline CSS

Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.
Contoh:
<P style=”color:blue”>
Isi paragraf.
</p>
Pada contoh di atas, elemen paragraf <P> di format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

Embedded CSS

Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag <head> dan </head>. Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag <style> dan diakhiri dengan tag </style>.
Contoh:
<head>
<style type="text/css" media=screen>
p {color:blue;}
</style>
</head>
Dalam contoh di atas semua elemen <P> dalam halaman web tersebut akan diformat  menggunakan font berwarna biru.

External CSS

Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css. Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
  1. Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan berinama, misalkan: style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
    p {font-family: arial; font-size: small;}
    h1 {color: red; }
    
  2. Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag <head> dan </head>
    <head>
    <link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>

    </head>

Import CSS

Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.
Contoh:
@import "style.css";

atau

@import url("style.css");

Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS

Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.
Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat elemen H1 sbb:
h1 {
color: red;
text-align: left;
font-size: 8pt
}
Sementara di halaman web yang sama, di antara tag <head> ada kode CSS sbb:
h1 {
text-align: right;
font-size: 20pt
}
Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right.
Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.
Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sbb:
color: red;
text-align: right;
font-size: 20pt
 support by : replaceo1

Syntax CSS

Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value.


Format penulisan kalimat CSS:


selector { property: value }


Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat.


Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur.


Value adalah nilai dari pengaturannya.


Contoh Syntax:


h1 { color: red }


Contoh di atas menunjukkan


Selector: h1
Property: color

Value: red


Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).


Pengelompokan Selectors



Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:


h1,h2,h3 { color: red }


Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.


Penggunaan Banyak Properties



Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ).


Contoh:


h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}


Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.


Cara Penulisan Yang Baik



Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Ya cuma biar rapih dan lebih mudah di baca aja sih, ga harus kok.


h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}


Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke halaman website.


CSS Comment



Kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.


Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.


/* Tulis komentar anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}
 support by : replaceo1

Followers